Warga Mesuji, Provinsi Lampung, menemui Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini Rabu, (14/12). Mereka didampingi aktor Pong Harjatmo dan mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI (Purn) Saurip Kadi. Selain itu juga hadir para aktivis Front Pembela Islam.
Kedatangan mereka ini untuk mengadukan dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan aparat kepolisian terkait kasus sengketa tanah dengan perusahaan asal Malaysia. Meraka membawa bukti berupa video pembantaian.
"Banyak lahan perkebunan di Sumatera yang dikuasai asing. Jadi ini sengketa lahan," kata Pong kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 13/12).
Tapi sayangnya, masih kata Pong, masyarakat yang menjadi korban dari perebutan lahan oleh perusahaan asing tersebut, justru diperlakukan secara sadis oleh kepolisian. Padahal, mestinya, polisi itu mengabdi kepada rakyat, bukan malah kepada perusahaan asing. "Tindakannya sadis. Ada orang lapor ditahan sekian bulan. Orang mempertahankan tanahnya dibunuh, dipotong seperti binatang," jelas Pong.
Dari video tersebut, jelas Pong, aparat yang melakukan pembunuhan adalah pasukan brigade mobil. Meski, dalam video juga tampak ada aparat yang mengenakan seragam loreng. "Itu melebihi penjajah," jelasnya.
Dari aksi pembantaian, yang terjadi sejak tahun 2009 itu, sepuluh orang tewas, 20 cacat fisik, dan puluhan ribu orang telantar. Karena itu, Pong meminta Komisi III DPR untuk mengungkap kasus tersebut. Meski informasi yang didengar Pong, Kapolda Lampung sudah dicopot. Tapi itu saja tidak cukup. Menurutnya, Kapolri Timur Pradopo dan Presiden SBY harus bertanggung jawab. [RMOL]
VIDEO NEWS »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar