Rabu, 04 April 2012

KESAKSIAN KONYOL MURTADIN FATIMAH KRISTEN ( 3 )

Lelucon Murtadin Fatimah-3: Mengaku Mantan Islam Tapi Tak Kenal Azan

Penjahat Emperor's--Dalam kesaksiannya, penginjil Fatimah juga menuangkan alasan lain meninggalkan Islam. Ia mengaku meninggalkan Islam karena tidak bisa menerima doa-doa dalam ibadah shalat. Fatimah menulis:
“Saya menyembah satu Allah lima kali sehari dengan ritual yang melelahkan. Lima kali sehari azan menegaskan bahwa Muhammad adalah nabi Allah yang harus didoakan berkat baginya. Berdoa agar diberikan tempat terbaik di surga serta kedudukan yang lebih tinggi dari siapa pun.  Dengan demikian Muhammad akan bisa bersyafaat seperti yang dijanjikan Allah!
Dari kesaksian ini jelaslah bahwa Fatimah tidak pernah menganut agama Islam, melainkan orang yang mengaku mantan Islam untuk komoditi supaya diundang ceramah kesaksian di gereja-gereja.
Terbukti, ia tidak tahu bacaan azan, sehingga menuduh bacaan azan dikumandangkan untuk mendoakan Nabi Muhammad supaya masuk surga. Siapapun, orang Islam pasti mengenal azan, baik bacaannya maupun maknanya. Dalam bacaan azan, tak ada kalimat yang mendoakan Nabi Muhammad supaya masuk surga. Perhatikan bacaan azan berikut:
“Allahu Akbar Allahu Akbar. Asyhadu alla illahaillallah. Asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Haiya ‘alas sholah. Haiya ‘alal falah. Allahu Akbar Allahu Akbar. La ilaha illallah.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul Allah. Marilah shalat. Marilah menuju kebahagiaan. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan melainkan Allah.”
Dari bacaan azan tersebut, kalimat mana yang bisa diartikan mendoakan Nabi Muhammad supaya masuk surga? Sama sekali tidak ada!
Dusta Penginjil Fatimah untuk misi pemurtadan dan kristenisasi ini sangat memalukan. Dengan alasan untuk memashurkan nama Tuhan, ia bersaksi untuk menguatkan iman kristiani sembari menginjak agama lain. Kesaksian dusta seperti ini tidak akan memuliakan Tuhan, justru dikutuk Tuhan. Bibel sendiri mengutuk segala bentuk dusta dan tipu muslihat dengan alasan apapun. Bahkan Tuhan tidak marah besar bila nama-Nya diperalat untuk misi  dusta dan tipu-menipu:
“Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allah-mu; Akulah Tuhan” (Imamat 19:12).
“Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya” (Amsal 12:22).
Jadi, menurut Bibel sendiri, dusta di bibir Penginjil Fatimah adalah kekejian bagi Tuhan!! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara-Islam]

2 komentar:

  1. mengapa kalau orang orang mualaf yg berkoar koar tentang agamanya yg dulu ( sebelum mualaf ) ummat muslim pada senyum bahagia , secara berjamaah akan mempublikasikan ( dgn berbagai macam cara ) , tetapi bila sebaliknya ( murtad ) ummat muslim seperti kebakaran jenggot . saya jadi ingat pada kehidupan penjahat , bila ada sahabat nya yang bisa di rekrut jadi penjahat , mereka ( kelompok penjahat ) akan merayakan dengan bangganya bahwa komunitas mereka telah bertambah . sebaliknya bila ada yang bertobat dan tidak mau melakukan kejahatan lagi , kelompok penjahat ini akan melakukan berbagai macam upaya utk mencari bahkan membunuh anggota yg " bertobat " itu , sebab mereka khawatir kalau kalau mantan anggotanya ini ( yg telah bertobat ) membuka kedok mereka pada yg berwajib . ---- lain halnya dgn suatu grup atau kelompok non kriminal , bila anggotanya membelot pun tidak masalah ...!!!

    BalasHapus
  2. mengapa kalau orang orang mualaf yg berkoar koar tentang agamanya yg dulu ( sebelum mualaf ) ummat muslim pada senyum bahagia , secara berjamaah akan mempublikasikan ( dgn berbagai macam cara ) , tetapi bila sebaliknya ( murtad ) ummat muslim seperti kebakaran jenggot . saya jadi ingat pada kehidupan penjahat , bila ada sahabat nya yang bisa di rekrut jadi penjahat , mereka ( kelompok penjahat ) akan merayakan dengan bangganya bahwa komunitas mereka telah bertambah . sebaliknya bila ada yang bertobat dan tidak mau melakukan kejahatan lagi , kelompok penjahat ini akan melakukan berbagai macam upaya utk mencari bahkan membunuh anggota yg " bertobat " itu , sebab mereka khawatir kalau kalau mantan anggotanya ini ( yg telah bertobat ) membuka kedok mereka pada yg berwajib . ---- lain halnya dgn suatu grup atau kelompok non kriminal , bila anggotanya membelot pun tidak masalah ...!!!

    BalasHapus