Pentagon Pura-Pura Tidak Tahu Ada Materi Kursus "AS Sedang Berperang dengan Islam"
Pentagon pada hari Rabu kemarin (25/4) mengumumkan pihaknya sedang
menyelidiki adanya sebuah klaim bahwa Amerika Serikat saat ini sedang
berperang dengan Islam yang digunakan dalam bahan pelatihan untuk
perwira militer.
Pelatihan tersebut termasuk pelajaran yang menunjukkan "Amerika Serikat sedang berperang dengan Islam dan kita harus mengakui hal tersebut," kata Kapten John Kirby, juru bicara Pentagon, Rabu kemarin, menurut laporan Army Times.
Kirby mengatakan materi pelajaran itu tidak mencerminkan pandangan militer AS.
"Itu sama sekali bukan merupakan apa yang kami yakini terjadi. Kami berperang melawan terorisme, khususnya Al-Qaidah, yang memiliki pandangan menyesatkan tentang Islam. Kami tidak menganggap diri kami berperang dengan Islam," katanya kepada wartawan.
Pelatihan bertajuk "Perspektif Islam dan Radikalisme Islam" diajarkan di Sekolah Tinggi Staf Angkatan Bersama untuk para perwira berpangkat letnan kolonel telah ditangguhkan, Kirby menambahkan.
"Kekhawatiran kami adalah bahwa ada beberapa hal yang tidak profesional yang diajarkan kepada siswa dalam kurikulum pendidikan profesional militer."
Selain penyelidikan di perguruan tinggi staf di Norfolk, Jenderal Angkatan Darat Martin Dempsey, ketua Gabungan Kepala Staf, telah memerintahkan peninjauan semua materi pelatihan untuk menghapus elemen-elemen anti-Islam.
Ratusan perwira militer telah mendaftarkan diri mengikuti pelatihan terkait radikalisme Islam sejak pertama kali ditawarkan pada tahun 2004. Kurikulum ditinjau dan disetujui pada tahun 2011, tetapi tidak jelas ketika berkembang informasi bahwa materi pelajaran termasuk AS sedang berperang dengan Islam ditambahkan dalam pelatihan.
"Apa yang kita tidak tahu adalah saat ini adanya bahasa inflamasi yang sempat dimasukkan ke dalam materi pelajaran yang sebenarnya. Itulah pertanyaan yang akan kami cari tahu - sudah berapa lama beberapa gagasan seperti itu diajarkan," kata Kirby.(fq/aby)
http://www.eramuslim.com
Pelatihan tersebut termasuk pelajaran yang menunjukkan "Amerika Serikat sedang berperang dengan Islam dan kita harus mengakui hal tersebut," kata Kapten John Kirby, juru bicara Pentagon, Rabu kemarin, menurut laporan Army Times.
Kirby mengatakan materi pelajaran itu tidak mencerminkan pandangan militer AS.
"Itu sama sekali bukan merupakan apa yang kami yakini terjadi. Kami berperang melawan terorisme, khususnya Al-Qaidah, yang memiliki pandangan menyesatkan tentang Islam. Kami tidak menganggap diri kami berperang dengan Islam," katanya kepada wartawan.
Pelatihan bertajuk "Perspektif Islam dan Radikalisme Islam" diajarkan di Sekolah Tinggi Staf Angkatan Bersama untuk para perwira berpangkat letnan kolonel telah ditangguhkan, Kirby menambahkan.
"Kekhawatiran kami adalah bahwa ada beberapa hal yang tidak profesional yang diajarkan kepada siswa dalam kurikulum pendidikan profesional militer."
Selain penyelidikan di perguruan tinggi staf di Norfolk, Jenderal Angkatan Darat Martin Dempsey, ketua Gabungan Kepala Staf, telah memerintahkan peninjauan semua materi pelatihan untuk menghapus elemen-elemen anti-Islam.
Ratusan perwira militer telah mendaftarkan diri mengikuti pelatihan terkait radikalisme Islam sejak pertama kali ditawarkan pada tahun 2004. Kurikulum ditinjau dan disetujui pada tahun 2011, tetapi tidak jelas ketika berkembang informasi bahwa materi pelajaran termasuk AS sedang berperang dengan Islam ditambahkan dalam pelatihan.
"Apa yang kita tidak tahu adalah saat ini adanya bahasa inflamasi yang sempat dimasukkan ke dalam materi pelajaran yang sebenarnya. Itulah pertanyaan yang akan kami cari tahu - sudah berapa lama beberapa gagasan seperti itu diajarkan," kata Kirby.(fq/aby)
http://www.eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar