Awas!! Sekte Sesat Millah Abraham Mengoplos Yahudi, Kristen dan Islam
JAKARTA (voa-islam.com) – Waspadalah, jangan tertipu misi Millah Abraham. Sekte sesat ini sama persis dengan sekte Al-Qiyadah Al-Islamiyah buatan nabi palsu Ahmad Moshaddeq. Doktrinnya mencampuradukkan ajaran Yahudi, Kristen dan Islam, kajiannya mengoplos Bibel (Taurat-Injil) dan Al-Qur'an.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tegas menyatakan bahwa aliran Milan Abraham adalah sesat. Ajaran yang bukan merupakan bagian dari Islam ini, tidak tepat ada di Indonesia.
Ajaran ini sudah tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Di Depok misalnya, sudah mulai meresahkan warga sekitar.
Lantaran, diketahui aliran itu mencampuradukan ajaran beberapa agama, seperti Islam, Kristen dan Yahudi. Diketahui, ajaran ini mirip dengan Al Qiyadah yang pernah ada di Kota Depok tahun 2007.
“MUI sudah menerjunkan tim untuk melakukan penelitian, pengkajian yang mendalam setelah itu mereka membuat laporannya,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat KH Ma’ruf Amin, Jumat (19/8).
Selanjutnya, hasil laporan tersebut akan dibawa ke sidang Fatwa, kalau benar informasi yang beredar sama dengan fakta temuan tim MUI, maka akan diputuskan sesat ajaran Millah Abraham.
“Informasi yang kami terima bahwa ajaran Millah Abraham menggabungkan ajaran beberapa agama, padahal Islam tidak pernah mengajarkan sinkretisme agama,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Amin, tim sudah mulai membaca buku-buku digunakan jemaah itu yang selama ini menjadi pedoman.
Seperti diketahui, ajaran Abraham diartikan pengikutnya sebagai ajaran agama dari nabi Ibrahim. Mereka membaurkan semua aliaran di sini, ajaran nabi Musa, Ibrahim, dan nabi Muhammad juga. Kajiannya mengoplos Bibel (Taurat, Injil) dan Al-Qur’an. Mereka mencampurkan semuanya itu.
Aliran ini mulai masuk dari Aceh sejak tahun 2007, dan mempunyai ratusan pengikut. [taz/plt]
jika jelas sesat, negara tunggu apa lagi? apakah menunggu aqidah setan itu menjamur. jika kesesatan sudah menjadi aqidah, maka akan sulit untuk diberantas, meski mereka harus mati dikeroyok masyarakat.
BalasHapus