Rabu, 07 Maret 2012

KONDOM DI RUANG DPR (MALU)

Produk Demokrasi: Kondom Bekas Pakai Berserakan di Ruang Kerja DPR

JAKARTA (voa-islam.com) – Ketua DPR RI Marzuki Alie mengungkap adanya kondom bekas pakai yang berserakan di lingkungan kerja DPR RI. Marzuki pun berharap tak ada lagi sampah kondom ditemukan berserakan di lingkungan lembaga yang dipimpinannya seperti sebelumnya.
“Itu yang kita (harapkan) supaya tidak terjadi lagi. Itu yang dulu. Sekarang ‘kan nggak,” ujar Marzuki di Gedung DPR Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Sebelum menyampaikan harapannya itu, Marzuki memaparkan perlunya aturan tata tertib pelarangan staf dan anggota DPR menggunakan pakaian seksi atau rok mini di lingkungan kerjanya.
Politisi Partai Demokrat itu menyambut baik langkah kesekjenan untuk menerapkan pelarangan pakaian seksi atau rok mini bagi staf dan anggota DPR.
Sepengetahuan Marzuki, tata tertib tentang berpakaian itu direkomendasikan oleh Badan Kehormatan (BK) ke kesekjenan. Satu tujuan di antaranya, yakni memperbaiki citra anggota DPR di mata publik, yang selama ini dikenal hedon hingga terjerat korupsi. “Badan kehormatan bersama pimpinan (DPR) secara bertahap memperbaiki citra DPR,” ujarnya.
Ia berpandangan, bahwa pakaian perempuan yang tidak pantas lah yang membangkitkan hasrat kaum laki-laki untuk melakukan tindakan asusila hingga pemerkosaan seperti kasus-kasus yang terjadi selama ini.
Menanggapi informasi adanya kondom bekas yang berserakan di lingkungan kerja DPR, aktris sekaligus politisi Partai Golkar, Nurul Arifin menyatakan keheranannya. “Dan jika pun benar adanya, ya saya kok tidak habis pikir, sempat-sempatnya mereka melakukan itu di tempat kerja dan institusi negara pula,” katanya, Rabu (7/3/2012).
Fakta memalukan adanya kondom bekas pakai di lingkungan kerja DPR itu sudah lama diketahui publik. Tahun lalu, mantan anggota DPR, Permadi, secara blak-blakan menyebutkan bahwa banyak anggota DPR yang kerap berbuat seronok dengan sekretaris pribadinya. Bahkan, perilaku cabul tersebut kerap dilakukan di ruangan kerja para wakil rakyat.
“Saat menjadi anggota DPR saya sangat dekat dengan cleaning service. Mereka banyak yang cerita sering menemukan kondom bekas di ruangan anggota DPR saat hendak membersihkan ruangan,” kata Permadi seperti dikutip okezone, Senin (11/4/2011).
...Cleaning service sering menemukan kondom bekas di ruangan anggota DPR saat hendak membersihkan ruangan.
Selain itu, pria yang saat ini menjadi politisi Partai Gerindra ini mengungkap adanya pelecehan seksual yang kerap dilakukan anggota DPR terhadap sekretaris pribadinya.
“Banyak sekretaris pribadi yang curhat kepada saya. Ada yang mengaku pernah diperlakukan tidak seronok oleh atasannya. Jadi, skandal anggota DPR dengan sekretarisnya tersebut bukanlah hal yang tabu. Ini sudah biasa,” tandas Permadi.
Ungkapan Marzuki Ali dan Permadi soal perilaku menyimpang anggota DPR itu ada benarnya. Salah satu contohnya adalah kasus perzinahan oknum anggota DPR dengan artis dangdut Maria Eva yang video skandal mesumnya beredar ke publik.
...skandal anggota DPR dengan sekretarisnya tersebut bukanlah hal yang tabu. Ini sudah biasa...
Contoh lainnya adalah skandal zina anggota DPR berasal dari PDI-P, Max Moein bersama Desi Vidyawati, mantan sekretarisnya yang foto syur tanpa busana mereka beredar ke khalayak. Juga ada anggota dewan yang menonton video porno saat sidang.
Itulah produk demokrasi yang mengelu-elukan “Vox populi vox dei,” suara rakyat adalah suara Tuhan. Mungkinkah anggota DEWAN berperilaku HEWAN itukah menyuarakan suara Tuhan? [taz]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar