Jumat, 10 Juni 2011
RATKO MLADIC "TUHAN SERBIA" PENJAGAL MUSLIM (1)
Hidayatullah.com--"Bakar otak mereka!" teriak Ratko Mladic memberikan komando kepada pasukan Serbia yang menyerbu Sarajevo, ibukota Bosni-Herzegovina, saat perang sipil antara etnis Bosnia dan Serbia pecahan dari negara Yugoslavia berkecamuk tahun 1992-1995.
Jenderal Serbia itu kini mendekam dalam tahanan di penjara Schevenigen yang dijaga ketat, setelah ditangkap pemerintah Serbia pada Kamis (26/5/2011) di desa Lazarevo sebelah utara Beograd, untuk diadili di Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda.
Ratko Mladic didakwa menjadi dalang pembunuhan tidak kurang dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica pada tahun 1995, serta melakukan kejahatan perang selama perang sipil di wilayah Balkan itu.
Pria bermata biru dengan tatapan bengis itu sempat mengajukan banding ke pengadilan di Beograd agar tidak diekstradisi ke Den Haag, dengan alasan sakit sehingga tidak layak diadili Mahkamah Kejahatan Internasional. Namun berdasarkan bukti pemeriksaan dokter, pengadilan tidak mengabulkan tuntutan Mladic dan dalam waktu beberapa jam kemudian pria tambun yang semakin menua itu dikirim ke Den Haag dengan pesawat jet milik pemerintah Serbia.
Saat dihadapkan di muka sidang pengadilan Jum'at (03/5/2011), mantan panglima pasukan Serbia-Bosnia itu dengan pongah menyebut dakwaan yang ditujukan kepadanya berupa genosida, penganiayaan, pemusnahan, pembunuhan, pengusiran, tindak-tindakan tidak manusiawi, teror, deportasi dan penyanderaan berkaitan dengan tuduhan bahwa dia berperan dalam rencana untuk mewujudkan ''pembersihan atau pengusiran selamanya'' warga muslim dari banyak bagian Bosnia untuk mendirikan ''Serbia Raya'', sebagai dakwaan yang "obnoxious", menjijikkan.
"Saya membela negara dan rakyat saya," kata Mladic berulang-ulang dengan congkaknya.
Ratko Mladic bersama dua petinggi Serbia lain, Slobodan Milosevic dan Radovan Karadzic, adalah para perancang perancang perang di mana Serbia membunuh, menyiksa, memperkosa dan berusaha membersihkan etnis Slavia yang beragama Islam di wilayah Bosnia -- yang dikenal sebagai orang-orang Bosniak -- sepanjang perang tahun 1992-1995.
Sebelum pecah di awal 1990, Yugoslavia (yang artinya Slavia Selatan) merupakan negara federasi beribukota Beograd, yang terdiri dari Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Republik Makedonia, serta dua wilayah otonom di bawah kekuasaan Serbia, yaitu Kosovo dan Vojvodina.
Serbia adalah salah satu kelompok etnis orang-orang Slavia yang tinggal di sebelah selatan semenanjung Balkan. Jumlah orang Slavia dari etnis Serbia dan adalah yang paling banyak, lebih dari 10 juta jiwa. Sebagian besar dari mereka (>80%) menganut ajaran Kristen Orthodoks (mayoritas), Katolik Roma dan Protestan. Sebagai mayoritas, orang-orang Serbia tinggal tersebar di semua wilayah negara yang dikenal dengan Yugoslavia.
Berbeda dengan daerah dan etnis lain di kawasan itu yang didominasi Kristen, orang-orang etnis Bosnia kebanyakan menganut agama Islam (sunni).
Ratko Mladic, Slobodan Milosevic dan Radovan Karadzic --semuanya berasal dari etnis Serbia-- menyebut apa yang mereka lakukan sebagai pembalasan oleh Serbia atas kaum Muslim yang menguasai wilayah mereka pada zaman Turki Utsmani selama 500 tahun. * (bersambung)
BACA SEBELUMNYA:
Membantai Ratusan Ribu Muslim, Berdalih Membela Rakyat
Ratko Mladic Tiba di Den Haag
Banding Ditolak Mladic akan Diekstradisi
Tujuh Tahun Setelah Didakwa Mladic Masih Hidup Bebas
Selama 16 Tahun Ratko Mladic “Dalam Perlindungan” di Serbia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar