Rabu, 09 November 2011

BUNGKAMNYA SANG PEMBANTAI

Serangan AS Tewaskan Puluhan Orang, Gedung Putih Bungkam

PAKISTAN  – Sedikitnya 19 orang dinyatakan tewas akibat serangan misil untuk kedua kalinya yang diluncurkan AS di Pakistan.

Pada serangannya yang pertama, tiga misil diluncurkan dan tepat mengenai sebuah rumah di wilayah Waziristan dekat Afghanistan, agen intelegensi dan saksi mata mengatakan.
"Menurut informasi yang kami terima, lima orang militan tewas dalam kejadian itu", kata seorang agen.
Sedang seorang saksi mata bernama Ismail Wazir menuturkan, "Sembilan mayat telah dievakuasi dari tempat ledakan".
Rumah tersebut berada di desa Zharki, dekat Mir Ali, terkena ledakan tepat pukul lima sore waktu setempat.
Sedang serangan kedua hanya selang beberapa jam setelah serangan pertama, terjadi di wilayah Wana di Selatan Waziristan. Sepuluh orang dilaporkan tewas.
pakistan_200_200.gif (200×200)Seorang koresponden Aljazeera di Pakistan melaporkan, "Dua serangan itu adalah pertama kalinya sejak Barack Hussein Obama dilantik menjadi Presiden AS yang baru dan mengatakan akan mengirimkan duta istimewanya ke Afghanistan dan Pakistan di malam pertemuannya dengan Presiden Pakistan.
Presiden Pakistan membahas masalah serangan AS yang semakin gencar terjadi, yang membunuh penduduk sipil sebanyak pasukan bersenjata dan mengakibatkan kemarahan di wilayah tersebut.
Dikecewakan kegagalan pemerintahan Pakistan dalam menangani pergerakan kelompok Al-Qaeda dan para pejuang Taliban di Afghanistan, AS memutuskan untuk mengambil tindakan selanjutnya tahun lalu.
Terhitung sekitar 30 serangan udara terjadi pada 2008, menurut laporan Reuters, dengan lebih dari setengahnya terjadi pada awal September.
Serangkaian serangan tersebut menewaskan sedikitnya 220 orang, menurut laporan agen intelegensi Pakistan.
Tentu saja pemerintahan Pakistan berang dengan serangan tersebut, mengatakan mereka diserang di wilayah kekuasaan mereka sendiri, dan akan menghentikan usaha mereka untuk mengurangi kegiatan para pejuang kemerdekaan.
Serangan terbaru terjadi tepat sehari setelah Obama menetapkan Richard Holbrooke sebagai duta istimewa untuk Afghanistan dan Pakistan.
Pakistan berharap pemerintahan baru AS akan meninjau ulang kebijakannya meski Obama dalam kampanyenya telah mengatakan akan menindaklanjuti masalah tersebut secepatnya.
Asif Ali Zardari, Presiden Pakistan, dan Jendral Ashfaq Kayani, kepala militer Pakistan, bertemu dengan David Petraeus, kepala Pusat Komando AS, di Islamabad Kamis lalu guna membicarakan cara AS dalam mengatasi masalah kelompok kemerdekaan.
AS dan Afghanistan menyebut Pakistan tidak bersungguh-sungguh dalam menghadapi para pejuang di wilayah mereka, yang telah melakukan serangan terhadap AS dan PBB.
Pemerintah Pakistan mengelak tuduhan tersebut.
Sementara itu Gedung Putih menolak untuk memberi komentar seputar dua serangan rudal AS di Pakistan.
"Sebagaimana yang anda tahu, saya tidak akan memberikan komentar apapun mengenai tragedi itu", kata jubir Gedung Putih Robert Gibbs dalam jumpa persnya dengan para wartawan seputar kejadian tersebut. (alj/PTV.SM) (GLOBALMUSLIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar