Provokasi Salibis: Pos TNI Ambon Dilempar Kotoran Babi & Surat Kaleng
AMBON (voa-islam.com) – Upaya provokasi untuk menciptakan kondisi Ambon yang tidak kondusif terus dilakukan perusuh Salibis. Belum lama ini, pos TNI Ambon dilempar kotoran babi dan surat kaleng.Peristiwa ini terjadi pada Ahad malam (30/10/2011) sekitar pukul 21.00 WIT di pos TNI Detasemen Kavaleri Kodam Pattimura yang berlokasi di depan gedung Telkom Talake, berdekatan dengan kampung Waringin yang telah habis dibakar oleh perusuh Salibis pada tanggal 11 September lalu.
Dua orang berboncengan sepeda motor dari arah kampung Kristen Batu Gantung, tiba-tiba melintas di depan pos TNI lalu melemparkan sebuah kaleng.
Setelah melakukan pelemparan ke pos TNI, dua pengendara motor tersebut melarikan kendaraannya dengan cepat ke arah kota Ambon melalui perkampungan Muslim Waihaong.
Ketika kaleng yang dilempar oleh pengendara motor tersebut dibuka oleh salah satu anggota TNI yang bertugas, ternyata kaleng tersebut berisi kotoran babi dan secarik kertas surat. Surat tak berinisial tersebut berisi ancaman: “Kalau pukul orang liat-liat!”
Tidak jelas maksud dari surat kaleng tersebut, tapi yang menjadi tanda tanya adalah kenapa harus disertai dengan kotoran babi?. Bisa dipastikan pelakunya bukan dari orang Islam karena di pemukiman muslim tidak ada kandang babi tidak seperti di kampung kristen yang banyak terdapat kandang babi.
Kepada voa-islam.com, seorang anggota TNI yang minta dirahasiakan namanya, mengecam aksi provokasi tersebut sebagai tindakan tak yang meresahkan. “Apapun motivasinya, yang jelas ia sudah melakukan perbuatan yang meresahkan dan tidak senonoh,” ujarnya.
Para perusuh Salibis tak pernah berhenti melakukan provokasi untuk menciptakan kondisi Ambon yang tidak kondusif. Selama bulan Oktober lalu, dalam catatan voa-islam.com, ada empat provokasi mereka lakukan, antara lain:
1. Pembakaran rumah kost milik Marjianto di jalan Mutiara Mardika tepatnya di belakang Pusdikom Jayanegara.
2. Penyerangan terhadap pemukiman Muslim di Jalan Baru pada tanggal 20 Oktober. Sedikitnya tiga bangunan milik warga Muslim dibakar habis oleh perusuh Kristen dan dua orang warga muslim terluka parah. Sampai sekarang polisi belum menetapkan seorang tersangka pun atas peristiwa yang terjadi pada pukul 03.30 dinihari WIT tersebut.
3. Pelemparan bom rakitan di jalan Tulukabesy pada tanggal 20 Oktober pukul 23.30 WIT.
4. Dua Perusuh Nasrani mencoba menyusup ke perkampungan Muslim Talake pada tanggal 23 oktober pukul 12.00 WIT. [taz/af]
Pancing Amarah Umat Islam, Kristen Ambon Pakai Busana Muslim
AMBON (voa-islam.com) – Ada penampilan aneh yang dilakukan oleh warga Kristen yang berbatasan langsung dengan pemukiman muslim Talake (Tanah Lapang Kecil). Mereka suka meniru penampilan umat Islam dalam berbusana.
Banyaknya orang-orang Kristen yang
berpenampilan seperti orang muslim ini dikeluhkan oleh Ibu Nur, nama
alias, seorang warga Talake. “Mereka berpenampilan dengan memakai
songkok dan jubah. Hal ini membuat geram orang-orang Islam yang
bermukim di sekitar Talake,” ujarnya kepada voa-islam.com, Selasa
(1/11/2011).
Beda lagi dengan Zainab, juga nama
alias. Warga asli Talake ini merasa penampilan itu sebagai pelecehan dan
kekurangajaran. Pasalnya, dalam banyak insiden mereka melakukan
permusuhan terhadap umat Islam, tapi dalam penampilannya mereka tak
segan-segan meniru busana Muslim.
Saking geramnya, Zainab yang masih
trauma dengan insiden tiga kali bentrokan beberapa tahun lalu itu
mengungkapkan kekesalannya dengan tantangan perang.
”Yang katong butuhkan sekarang senjata
par perang deng dong, siapa yang kalah dia yang keluar dari Ambon,”
geramnya. (Yang kami butuhkan itu senjata untuk perang dengan mereka,
siapa yang kalah dia yang keluar dari Ambon).
Zainab adalah saksi mata bentrokan
dengan Salibis Ambon. Belum hilang luka dan trauma terhadap insiden
kerusuhan pada tahun 1999 dan tahun 2002 yang diperparah dengan
kerusuhan April 2004. Tahun ini trauma itu kembali bergolak ketika para
perusuh Salibis melakukan penyerangan dan pembakaran terhadap warga
Muslim di Kampung Waringin 11 September lalu.
Semoga Ambon lekas kondusif dan damai, tanpa ada insiden penyerangan dan pembakaran rumah Muslim. [taz/af]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar